"aku bru lihat video dokumenter bgus tdi fiq, berkualitas asli, katanya masyarakat modern sperti kita ini pada suatu saat yang akan ditentukan, akan semakin meng-kota-kan diri, kota bnar-bnar mnjadi sentral peradaban, desa akan smkin kosong, mereka smua pindah ke kota, bergerak d kota, hidup d kota, desa tdk terlalu menjajikan dalam menghasilkan duit, dan kata video itu fiq (sambil menghela nafas), itu sudah terjadi d negara-negara lain sperti jepang, orang hidup d jepang itu ya hidup d Tokyo, Osaka, Hirosima dsb"
"dan itu terjadi juga di Indonesia?" tanyaku menimpali
"ya bisa jadi, jelas malahan, dlu sy kkn d gunkid ya isinya orang tua semua, pemudanya minim ada dsna, anak-anak para orang tua itu, ya, mereka ada d jakarta, bandung, semarang"
Sambil tertawa tipis sy pun bergumam "masa sih, hha.."
***
(keesokan harinya) kemudian tibalah saya pada suatu warung kopi d pusat kota Yogyakarta (saya tekankan sekali lagi, pusat), sorowajan, kulihat masih byk hamparan sawah-sawah dsni, petani berlalu lalang menandur berbagai macam tanaman, langit msih cerah, berupa-rupa suara burung pipit, dan serangga jangkrik berseliweran, aneh sekali, pdhal amplaz (ambarukmo plaza), mal terbesar d jogja itu, ada d dkat sini.
Kota tapi desa sekali, itulah warung kopi d sorowajan, ahh.. sy pun membayangkan kampung halaman sy d bandung, dmana lg ada tempat sperti ini d bandung, rasa2nya skrg ini, pabrik ada dmna-dimana dsna, bangunan-bangunannya itu, ya saling beradu, berebut tempat, tumpang tindih dg padatnya pemukiman penduduk, gedung pencakar langit nan indah, tpi d belakangnya deretan rumah kumuh, itu pemandangan yg lumrah disana, lalu saya pun merenung scara mendalam dan mengingat-ingat percakapan dg tman sy kmarin, "benarkah fenomena yg diperbincangkan itu terjadi?"
0 komentar:
Posting Komentar